Breakingnewsjabar.com – Bandung | Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat menjadi tuan rumah kunjungan akademik bertajuk “Pseudo Visit” yang diinisiasi oleh Komunitas Mahasiswa Peradilan Semu Nasional Universitas Diponegoro. Acara yang berlangsung di Aula Soepomo ini dihadiri oleh 70 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.Jum’at (15/11/2024)
Kegiatan di awali oleh Laporan Pelaksanaan Kegiatan Oleh Esterlina Erlin Fernandez, Direktur UKM-F Pseudorechtspraak Fakultas Hukum Universitas Diponegoro dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus peresmian pembukaan kegiatan oleh, Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Ave Maria Sihombing, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini. Dalam sambutannya, Ave Maria mengungkapkan pentingnya pemahaman mahasiswa hukum terhadap perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga membekali Anda dengan pemahaman mendalam tentang praktik hukum yang relevan di era globalisasi. Kami harap diskusi hari ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi Anda semua untuk terus belajar,” ujarnya sambil membuka kegiatan secara resmi.
Dalam hal ini Universitas Diponegoro menyerahkan cendera mata kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat sebagai simbol penghargaan dan ucapan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan ini. Cendera mata tersebut diterima langsung oleh Ave Maria Sihombing, yang menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan kepercayaan yang diberikan.
Acara dilanjukan dengan pemaparan materi oleh Endy Sepkendarsyah, yang menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini. Materi yang disampaikan meliputi lima poin utama, di antaranya bentuk perlindungan HKI, analisis risiko pelanggaran HKI, hingga strategi penegakan hukum. Sesi diskusi yang interaktif diselingi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur pemahaman peserta.
Kegiatan ini diakhiri dengan penuh semangat dari para mahasiswa untuk mendalami isu-isu strategis di bidang hukum, khususnya Hak Kekayaan Intelektual. Sinergi antara Kemenkumham Jabar dan Universitas Diponegoro ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan lembaga pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih baik.