breakingnewsjabar.com – Sukabumi – Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Nasaruddin Umar berkunjung ke pondok pesantren Yayasan Sosial dan Pendidikan Darussyifa Al-Fithroh (Yaspida) usai peristiwa bencana alam dinding kolam yang roboh menimpa santri di Sukabumi. Pada kesempatan tersebut, ia menekankan terkait pengawasan pondok pesantren.
Pantauan detikJabar, Nasaruddin tiba di Yaspida, Jalan Parungseah, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (19/11/2024) pukul 18.45 WIB. Selanjutnya, ia salat berjemaah bersama ribuan santri. Nasaruddin juga memimpin doa bersama dan memberikan tausiyah dan motivasi bagi para santri.
Awalnya, Nasaruddin mengucapkan belasungkawa atas musibah yang menimpa sembilan orang santri di ponpes tersebut. Diketahui, insiden ambruknya dinding pematang kolam menyebabkan lima orang santri luka-luka dan empat santri lainnya meninggal dunia.
“Saya ikut prihatin belasungkawa atas musibah yang menimpa saudara kita di sini yang sampai menelan korban. Kami tadi berdoa semoga insyaallah jadi syuhada yang nanti akan menanti kita di pintu surga, mereka-mereka yang mendahului kita. Kami sungguh sangat yakin, Allah lebih mencintai mereka daripada kita semua,” kata Nasaruddin kepada detikJabar.
Lebih lanjut, ia juga memberikan santunan kepada ponpes dan keluarga korban. Santunan tersebut diberikan dari Kementerian Agama dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Banyak hal yang kita perhatikan. Tidak boleh ada kekerasan di dalam pondok pesantren termasuk kekerasan seksual. Tidak boleh ada kekerasan fisik baik oleh guru maupun sesamanya, tidak boleh ada manajemen yang tidak memperhatikan risiko,” sambungnya.
Pihaknya juga memberikan imbauan kepada pondok pesantren agar melakukan pembangunan dengan memperhatikan standar keamanan serta manajemen risiko bencana. “Maka dari itu manajemen risiko pada perencanaan pondok sampai nanti pada pelaksanaannya kita akan ikut mengawasi,” tutupnya.