Breakingnewsjabar.com – BANDUNG | itb.ac.id – Prof. Drs. Tommy Apriantono, M.Sc., Ph.D., salah seorang guru besar dari Kelompok Keahlian Ilmu Keolahragaan Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (SF ITB) menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peran Ilmu Keolahragaan terhadap Olahraga Kesehatan, Olahraga Prestasi dan Injury Preventif pada Olahraga Bulutangkis dan Sepak Bola”, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (16/11/2024).
Beliau menyoroti pentingnya ilmu keolahragaan sebagai dasar pengembangan olahraga kesehatan, peningkatan prestasi, dan pencegahan cedera.
Ilmu olahraga adalah disiplin ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan tujuan meningkatkan prestasi olahraga.
Prof. Tommy menjelaskan bahwa olimpiade merupakan ajang multievent tertinggi. Setiap negara berupaya keras meraih sebanyak mungkin medali emas. Namun, menurutnya, olahraga tidak hanya bertujuan untuk mengejar prestasi semata, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan, khususnya dalam mencegah penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian tertinggi.
ITB menunjukkan komitmennya terhadap pentingnya olahraga untuk kesehatan melalui penyelenggaraan mata kuliah Olahraga yang telah menjadi bagian dari kurikulum sejak tahun 1990.
“Olah raga adalah simulasi kehidupan dan ujung tombak kehidupan masa depan,” ujarnya, mengutip pernyataan Prof. Wiranto Arismunandar.
Melalui mata kuliah Olahraga, mahasiswa ITB diharapkan dapat mengembangkan sikap terampil dan cekatan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data indeks kebugaran mahasiswa ITB dari mata kuliah Olahraga, lebih dari 60% mahasiswa menunjukkan kondisi kebugaran yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan seusianya di Jepang, Cina, dan Amerika,” katanya.
Beliau menekankan pentingnya olahraga kesehatan sebagai prioritas utama yang harus dibiasakan sejak dini untuk meningkatkan indeks kebugaran masyarakat Indonesia dan mencetak calon atlet berprestasi. Menurutnya, kebugaran fisik yang optimal tidak hanya mendukung kualitas hidup tetapi juga berkontribusi pada penurunan risiko penyakit.
Ilmu keolahragaan juga digunakan untuk mencegah cedera, terutama pada olahraga seperti bulutangkis dan sepak bola. Pendekatan kombinasi antara analisis beban eksternal menggunakan teknologi GPS dan beban internal melalui analisis denyut jantung memungkinkan pelatih memprediksi risiko cedera akibat kelelahan, khususnya pada atlet usia dini.
Prof. Tommy menekankan bahwa penerapan ilmu keolahragaan tidak hanya bermanfaat bagi kalangan atlet, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat luas. Dengan memprioritaskan olahraga kesehatan sejak dini, Indonesia dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, berdaya saing, dan bebas dari ancaman penyakit degeneratif.