Breakingnewsjabar.com – BANDUNG | Tim HiKo Institut Teknologi Bandung (ITB), meraih 2nd Runner Up (Juara 3) Renewable Energy Competition (REC) DERRICK 2024 yang diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, Sabtu (23/11/2024). Kompetisi yang diadakan secara daring ini menantang peserta menghadirkan solusi inovatif dalam mengintegrasikan energi terbarukan di sektor industri demi mendukung keberlanjutan dan mengurangi emisi karbon.
Tim HiKo, yang beranggotakan Favian Widyardhana dan Feodora Clarissa Tampubolon dari Teknik Fisika 2022, serta Daniel Jonathan Aritonang dari Teknik Metalurgi 2022, mengusung ide inovatif berupa teknologi Hydrogen Plasma Smelting Reduction (HPSR) dengan limbah kotoran sapi sebagai sumber hidrogen. Teknologi ini akan memiliki sumber energi terbarukan hidrogen yang dihasilkan dari amonia dalam limbah organik, feses sapi, untuk mengurangi emisi dalam proses produksi baja.
Metode ini dirancang untuk menggantikan proses produksi baja tradisional, seperti Blast Furnace-Basic Oxygen Furnace (BF-BOF), yang berkontribusi pada 11% emisi karbon global dan 4,9% dari total emisi industri Indonesia pada tahun 2022. Teknologi HPSR tidak hanya berkontribusi pada pengurangan jejak karbon, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan bioenergi dari sektor peternakan sapi, sebuah potensi besar yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Harapannya, upaya ini dapat meningkatkan awareness masyarakat tentang green iron production sekaligus meningkatkan keikutsertaan masyarakat yang bergerak di sektor peternakan sapi.
Dalam mengembangkan idenya, mereka mendapatkan inspirasi dari riset Prof. Dr.Ing. Zulfiadi Zulhan, S.T., M.T., IPU. yang berpengalaman dalam penelitian terkait teknologi HPSR berbasis limonit. Mereka juga mendapatkan inspirasi dari Baihaqi Hakim dan Kannan C. Sabat yang memiliki topik tugas akhir di bidang serupa, serta mendapatkan saran berharga dari I Putu Agus Ananda Giri Putra, seseorang yang telah berpengalaman dalam berbagai kompetisi esai maupun full paper.
Tim HiKo bersaing dengan tim-tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berhasil menonjol melalui presentasi full paper mereka yang berjudul “Green Innovation for Iron Production: Hydrogen Plasma Smelting Reduction (HPSR) Utilizing Cow Manure as a Hydrogen Source“. Proses pengembangan ide hingga finalisasi karya membutuhkan waktu 41 hari, yang melibatkan riset mendalam, validasi dari berbagai literatur, serta kolaborasi intensif dalam tim.
Keberhasilan ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi mereka. “Sebaiknya mengurangi kesalahan-kesalahan minor yang dapat mengurangi poin dalam lomba, sebagai contoh hindari typo dalam penulisan presentasi karena pentingnya satu poin dalam sebuah perlombaan,” ujar Favian.
Dengan kemenangan ini, mereka berharap idenya dapat menjadi langkah awal dalam penerapan energi terbarukan di industri baja, khususnya di Indonesia. Mereka juga berharap prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan memberikan solusi nyata terhadap tantangan keberlanjutan global.
Sumber : itb.ac.id