Breakingnewsjabar.com – Cianjur | Pemerintah Kabupaten Cianjur memperpanjang status Tanggap Darurat Bencana (TDB) banjir, longsor, dan pergerakan tanah di 15 kecamatan. Sementara itu, 3 kecamatan lainnya beralih ke status transisi pascabencana.
Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan berdasarkan berdasarkan catatan BPBD total ada 18 kecamatan yang terdampak bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur.
“Masa tanggap darurat untuk 18 kecamatan tersebut berakhir tepat di hari ini,” kata Herman, Rabu (18/12/2024).
Menurut dia, dari hasil evaluasi diputuskan jika masa tanggap darurat di 15 kecamatan akan diperpanjang selama seminggu ke depan.
“Jadi yang 15 kecamatan diperpanjang hingga 25 Desember 2024. Sedangkan untuk 3 kecamatan yakni Cibeber, Cilaku, dan Cikalongkulon berakhir masa TDB-nya, kemudian beralih ke masa transisi pascabencana,” jelas Herman.
Herman menyebut perpanjangan masa tanggap darurat untuk 15 kecamatan didasari masih terus terjadinya pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi.
“Selain itu masih banyak warga yang mengungsi, sehingga Tanggap Darurat Bencananya kita perpanjang,” katanya.
Dia menuturkan selama masa perpanjangan TDB, Pemkab akan melakukan penanganan 4 ruas jalan yang masih rusak dan belum dapat dilalui secara normal akibat longsor dan pergerakan tanah.
“Masih ada jalan yang belum bisa dilalui, dan di masa perpanjangan ini akan kita tangani,” ungkap Herman.
Herman menyebut perpanjangan masa tanggap darurat untuk 15 kecamatan didasari masih terus terjadinya pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi.
“Selain itu masih banyak warga yang mengungsi, sehingga Tanggap Darurat Bencananya kita perpanjang,” katanya.
Dia menuturkan selama masa perpanjangan TDB, Pemkab akan melakukan penanganan 4 ruas jalan yang masih rusak dan belum dapat dilalui secara normal akibat longsor dan pergerakan tanah.
“Masih ada jalan yang belum bisa dilalui, dan di masa perpanjangan ini akan kita tangani,” ungkap Herman.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan membentuk gudang logistik di setiap kecamatan yang terdampak dan berstatus tanggal darurat.
“Kita bentuk stok gudang. Di sana logistik makanan disimpan. Karena kan curah hujan masih tinggi, khawatir terjadi bencana susulan. Sehingga kalau ada stok gudang, meskipun akses jalan tak bisa dilalui tetap ada cadangan makanan untuk masyarakat, terutama yang mengungsi,” pungkas Herman
Dikutip dari :