Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Biden menyetujui penjualan senjata ke Israel US$ 680 juta atau sekitar Rp 13,6 triliun di tengah desakan gencatan senjata baru di Gaza. Persetujuan ini muncul meskipun AS berjanji memperbarui upaya gencatan senjata di Gaza yang sulit dicapai. Sebelumnya Israel dan Hizbullah menyetujui dilakukannya gencatan senjata yang berlaku mulai Rabu, 27 November 2024.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan telah menyetujui sementara paket senjata senilai US$ 680 juta untuk Israel. Penjualan senjata terjadi di tengah pernyataan AS bahwa Israel sedang mendorong perdamaian di Timur Tengah.
Laporan tentang kesepakatan penjualan senjata terjadi pada Rabu muncul sehari setelah Biden mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. Biden berjanji memperbarui upaya untuk mencapai kesepakatan serupa antara Israel dan Hamas di Gaza. Biden telah berulang kali menjanjikan gencatan senjata namun gagal dilaksanakan.
Paket penjualan senjata tersebut telah dikerjakan selama berbulan-bulan dan telah ditinjau oleh komite kongres pada bulan September. Transaksi ini diserahkan ditinjau lagi pada Oktober, kata seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir dari Reuters.
Pengiriman senjata terbaru mencakup ratusan bom berdiameter kecil dan ribuan perlengkapan amunisi serangan langsung gabungan (JDAM). JDAM mengubah bom bodoh menjadi senjata berpemandu presisi.
Pemerintahan Biden belum mengonfirmasi laporan tersebut. Di satu sisi, AS memfasilitasi negosiasi gencatan senjata Israel dengan Hizbullah dan Hamas, sementara di sisi lain menjual amunisi senilai miliaran dolar ke Israel.
Pada Selasa, Biden berpidato di Gedung Putih dan mengumumkan bahwa gencatan senjata yang ditengahi AS yang akan membuat Israel menarik diri dari Lebanon dalam waktu 60 hari. Kesepakatan itu mulai berlaku pada hari Rabu pagi. Dalam pidatonya, Biden berjanji mengupayakan agar pertempuran di Gaza yang dimulai 7 Oktober 2023 segera berakhir. Kesepakatan gencatan senjata membuka jalan bagi berakhirnya konflik di perbatasan Israel-Lebanon yang telah menewaskan ribuan orang sejak setahun lalu.
Biden mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati. Israel akan menarik pasukannya secara bertahap selama 60 hari saat tentara Lebanon menguasai wilayah dekat perbatasan. Hal ini untuk memastikan bahwa Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana. “Warga sipil di kedua belah pihak akan segera dapat kembali dengan aman ke komunitas mereka,” katanya.
Dikutip dari : https://www.tempo.co/internasional/biden-setujui-penjualan-senjata-ke-israel-rp-13-6-t-di-tengah-gencatan-senjata-hizbullah-1174378