BANDUNG | Dalam rangka mendukung visi Indonesia emas 2045, pemerintah telah menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan peraturan Menteri Koordinator Perekonomian nomor 6 tahun 2024.
Mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Pameran Pengelolaan, Perolehan dan Peningkatan Nilai Kawasan (P3NK) melalui Pengembangan Infrastruktur Perkotaan dan Proyek Strategis Nasional, di Harris Hotel and Convention Festival Citylink, Kamis 5 Desember 2024.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Dharmawan mengakui, kemampuan fiskal daerah sering kali terbatas untuk memenuhi rencana pembangunan. Terutama untuk kota-kota yang tidak memiliki sumber daya alam yang besar.
“Pembiayaan alternatif land value capture (LVC) atau peningkatan nilai lahan adalah salah satu metode yang dapat membantu kota-kota, termasuk Kota Bandung. Kita memanfaatkan nilai lahan yang terjadi akibat pembangunan infrastruktur dan layanan publik,” ujar Dharmawan.
Ia menerangkan, metode tersebut berusaha menangkap sebagian nilai tambah lahan yang dihasilkan oleh investasi publik dan perubahan peruntukan lahan.
Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 79 tahun 2024 mengatur pendanaan penyediaan infrastruktur melalui mekanisme Land Value Capture (LVC), atau dikenal sebagai “Pendanaan Penyediaan Infrastruktur melalui Pengelolaan Perolehan Peningkatan Nlai Iawasan” (P3NK) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat kapasitas fiskal daerah dengan mengadopsi alternatif pendanaan berbasis peningkatan nilai kawasan.
“Ini yang diharapkan mendorong pembangunan infrastruktur tanpa sepenuhnya bergantung pada anggaran negara,” katanya.
Tantangan lainnya, lanjut Dharmawan, koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta sektor swasta sangat penting untuk membangun sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, dan pendanaan program pembangunan kota-kota di Indonesia.
“Sinergi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembangunan nasional dan daerah.
Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) sebagai organisasi yang berperan dalam mewakili kepentingan pemerintah kota di indonesia, bertujuan untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah kota dengan pemerintah pusat, BUMN, dan sektor swasta,” tuturnya.
Dharmawan mengungkapkan, Apeksi memiliki peran strategis sebagai wadah menyampaikan aspirasi kota-kota di Indonesia kepada pemerintah pusat untuk menyesuaikan kebijakan nasional yang relevan dengan kondisi daerah serta berbagi pengalaman dan best practices.
“Dengan kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan kota yang lebih maju, seimbang dan berkelanjutan. Saya berharap acara simposium ini menjadi sarana diskusi dan pembelajaran bagi kota-kota lainnya guna membahas solusi strategis, inovasi, dan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengambangan (Bappelitbang) Kota Bandung, Anton Sunarwibowo menerangkan, kegiatan simposium P3NK tahun 2024 ini mengusung tema “Mewujudkan Kolaborasi Pemerintah Kota untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Konektivitas, dan Kualitas Hidup”.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penerapan Perpres nomor 79 tahun 2024 tentang P3NK sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur dan mendorong keberlanjutan program pembangunan infrastruktur kota di Indonesia,” ungkapnya.
Ia berharap, kegiatan Simposium dapat
menjadi wadah strategis dalam menyatukan perspektif dari berbagai pihak terkait pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, efisien, dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Diharapkan tercipta komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas infrastruktur yang mendukung perkembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial dan mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan
mendorong kolaborasi yang kuat di antara
pemangku kepentingan,” tandasnya.(yan)**
Kepala Diskominfo Kota Bandung (Yayan A. Brilyana)
Sumber : Humas Kota Bandung