Breakingnewsjabar.com – Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar offshore , atau non-deliverable forward (NDF), untuk meredam tekanan terhadap nilai tukar rupiah akibat kebijakan tarif baru yang dikeluarkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Intervensi ini dilakukan secara berkelanjutan di pasar Asia, Eropa, dan New York, menyusul kurs rupiah di pasar offshore yang sempat menembus level Rp17.300 per dolar AS, berdasarkan data dari Bloomberg.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis sebesar 9,19 persen, sehingga perdagangan langsung ditutup pada Selasa (8/4/2025). Menurut rilis Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam skenario trading halt tahap kedua, perdagangan akan dihentikan selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 15 persen.
Kepala Ekonom Bank Permata, Joshua Pardede, memberikan analisisnya terkait situasi tersebut. Ia memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (8/4/2025) tidak akan mencapai level Rp17.000 per dolar AS. Hal ini disebabkan oleh langkah intervensi yang telah dilakukan BI di pasar offshore atau NDF.
Pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, nilai tukar rupiah melemah sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.846 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya Rp16.822 per dolar AS.
“BI sudah melakukan offshore intervention . Jika kita lihat kemarin, di pasar NDF one month , kurs dolar-rupiah sempat mencapai Rp17.300. Namun, setelah intervensi yang dilakukan BI, kurs NDF tersebut turun hingga di bawah Rp17.000,” kata Joshua dalam program Breaking News Kompas TV .
“Harapannya, ada peluang bagi kurs spot rupiah hari ini untuk tetap stabil di bawah Rp17.000 per dolar AS,” tambahnya.
Joshua menilai bahwa intervensi yang dilakukan BI tidak hanya berhasil menjaga stabilitas rupiah tetapi juga meningkatkan kepercayaan (confidence ) para investor. Stabilitas nilai tukar rupiah sangat penting bagi pelaku ekonomi, termasuk eksportir dan importir, serta memiliki dampak signifikan terhadap anggaran negara atau APBN.
“Jika kita melihat asumsi nilai tukar rupiah dalam APBN 2025, yaitu Rp16.000 per dolar AS, maka setiap deviasi sekitar Rp100 per dolar dapat memengaruhi pelebaran defisit APBN ke depannya,” jelasnya.
“Oleh karena itu, ini adalah hal yang perlu kita pantau bersama. Faktanya, hari ini kurs spot rupiah dibuka di bawah Rp17.000, tepatnya di kisaran Rp16.800, yang mengindikasikan bahwa intervensi yang dilakukan BI kemarin cukup efektif,” lanjutnya.
Sumber: https://www.kompas.tv/ekonomi/585367/ekonom-nilai-intervensi-bi-di-pasar-offshore-berhasil-rupiah-di-bawah-rp17-000-hari-ini
https://www.kompas.tv/ekonomi/585368/nilai-tukar-rupiah-sentuh-rp17-300-per-dolar-as-hingga-ihsg-anjlok-9-persen-kondisi-darurat