Breakingnewsjabar.com – JAKARTA | Arab Saudi dan Turki secara tegas menolak rencana pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, pada Jumat (11/4/2025), menegaskan bahwa negaranya dengan tegas menentang segala bentuk upaya untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza, terlepas dari alasan apa pun.
“Kami dengan tegas menolak pemindahan warga Palestina dari Gaza dengan slogan apa pun,” ujar Pangeran Faisal dalam konferensi pers seusai pertemuan Kelompok Kontak Gaza di sela-sela Forum Diplomasi Antalya di Turki.
Pangeran Faisal juga mengkritik keras penggunaan istilah “migrasi sukarela” sebagai dalih untuk rencana tersebut. Ia menekankan bahwa terminologi ini tidak dapat diterima, terutama dalam kondisi saat ini di mana warga Palestina kehilangan akses ke kebutuhan dasar.
“Pembicaraan tentang migrasi sukarela tidak dapat diterima ketika warga Palestina kehilangan kebutuhan hidup yang paling mendasar,” katanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan juga menyatakan penolakan serupa. Dikutip dari Anadolu , Fidan menegaskan bahwa tidak ada rencana yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka. Saat ini, fokus utama adalah mendesak gencatan senjata permanen di Gaza.
“Kami menolak rencana apa pun yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka,” kata Hakan Fidan setelah pertemuan Kelompok Kontak Gaza di kota Antalya, Turki, dengan agenda “Solusi Dua Negara dan Perdamaian Abadi di Timur Tengah.”
Pertemuan tersebut melibatkan menteri luar negeri dari Palestina, Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, Bahrain, dan Indonesia. Turut hadir Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab, serta perwakilan dari Uni Emirat Arab, Tiongkok, Rusia, Irlandia, Spanyol, Norwegia, Slovenia, Nigeria, dan Uni Eropa.
Diskusi difokuskan pada situasi kemanusiaan di Gaza, upaya membangun kembali gencatan senjata, dan perkembangan di wilayah yang diduduki. Fidan menyoroti meningkatnya agresi Israel dan menyerukan langkah-langkah konkret dari komunitas internasional untuk mencapai perdamaian abadi dan solusi dua negara.
“Gencatan senjata yang langgeng harus segera dilakukan. Kami mendukung inisiatif gencatan senjata yang dipimpin oleh Qatar, Mesir, dan AS,” katanya.
Fidan juga menegaskan dukungan Turki untuk rencana rekonstruksi Gaza yang telah disetujui oleh Liga Arab. “Kami mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan semua dukungan yang memungkinkan guna mencapai perdamaian,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengusulkan pemindahan 2,1 juta warga Palestina dari Gaza dan mengubah daerah tersebut menjadi “Riviera.”
Sementara itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan rencana evakuasi sementara 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa rencana ini hanya akan dilaksanakan jika mendapat persetujuan dari semua pihak terkait, termasuk negara-negara yang aktif membantu rakyat Palestina di Gaza.
“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Presiden Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025.
Sumber: https://www.tempo.co/internasional/arab-saudi-dan-turki-tolak-pemindahan-warga-gaza–1230336