Breakingnewsjabar.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa penerapan berbagai rekayasa lalu lintas telah berhasil membuat arus mudik Lebaran 2025 berjalan dengan lancar. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Kapolri setelah meninjau arus mudik di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama) KM 70 dan Gerbang Tol Kalikangkung, KM 414, pada Jumat (28/3).
Sigit menjelaskan bahwa sejak Kamis (27/3) malam, pihaknya telah menerapkan rekayasa lalu lintas sistem oneway secara bertahap. Rekayasa ini dimulai dari KM 70 dan kemudian diperluas hingga menjadi oneway nasional yang mencakup jarak hingga KM 414.
“Tadi malam dilakukan rekayasa lalu lintas, baik itu mulai dari tingkat provinsi hingga akhirnya diterapkan oneway nasional yang ditarik dari KM 70 sampai dengan KM 414,” ujarnya kepada wartawan.
“Khusus di Jawa Tengah, untuk mengurangi beban lalu lintas karena menjadi pintu keluar utama, rekayasa ini diperpanjang hingga Bawen. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan aman dan lancar,” tambahnya.
Dengan penerapan rekayasa tersebut, waktu tempuh pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah mengalami penurunan drastis. Rata-rata perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 5 jam 12 menit. Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas selama periode mudik tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
“Artinya, perjalanan lebih cepat, dan jumlah kecelakaan yang terjadi tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu. Ini tentu menjadi pencapaian yang baik,” tuturnya.
Meskipun demikian, Sigit mengingatkan seluruh jajaran untuk tetap waspada, mengingat puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada malam hari atau Sabtu (29/3) dini hari. Ia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap potensi cuaca hujan selama perjalanan.
“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Apabila sudah merasa lelah, jangan memaksakan diri. Manfaatkan rest area atau tempat istirahat lainnya untuk beristirahat sejenak agar dapat melanjutkan perjalanan dengan aman hingga sampai tujuan,” pesannya.
Selain itu, Sigit juga menekankan pentingnya persiapan pengamanan dan pelayanan di jalur serta lokasi wisata. Pasalnya, setelah tiba di kampung halaman, masyarakat biasanya akan mengunjungi tempat-tempat wisata, yang juga memerlukan pengawasan ketat.
“Pasca-mudik, ada 227 objek wisata yang harus dijaga dan diamankan karena tempat-tempat tersebut diprediksi menjadi tujuan favorit. Oleh karena itu, seluruh pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan harus mempersiapkan diri agar tidak terjadi masalah di jalur-jalur wisata,” pungkasnya.
Sumber: Divisi Humas Polri