Breakingnewsjabar.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergitas antar kementerian dan lembaga untuk mencegah kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) serta pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal.
Pernyataan ini disampaikan Kapolri saat menghadiri peresmian Gold Coast International Ferry Terminal di Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/4). Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan apresiasi atas kehadiran pelabuhan baru tersebut, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Batam sekaligus berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.
“Saya kira ini menjadi bagian dari optimisme rekan-rekan yang memiliki semangat investasi di wilayah Batam. Tentunya, hal ini harus kita dukung demi mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Namun, Kapolri juga mengingatkan bahwa dengan keberadaan pelabuhan baru ini, seluruh pihak harus memberikan perhatian khusus terhadap potensi penyelundupan tenaga kerja ilegal. Ia menekankan bahwa aksi-aksi penyelundupan PMI ilegal tidak hanya terjadi melalui pelabuhan tikus, tetapi juga melalui pelabuhan resmi, baik domestik maupun internasional.

“Mereka tidak hanya masuk melalui pelabuhan tikus, tetapi juga melalui pelabuhan resmi. Oleh karena itu, saya meminta agar seluruh petugas, baik dari bea cukai, imigrasi, kepolisian, hingga stakeholder terkait, benar-benar mengawasi titik-titik keluar-masuk Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, Kapolri mendorong Pemerintah Daerah untuk menyiapkan balai-balai pelatihan tenaga kerja guna mengurangi risiko masyarakat tergiur menjadi PMI ilegal. Ia menjelaskan bahwa dengan adanya pelatihan vokasi yang memadai, diharapkan tidak ada lagi WNI yang dideportasi karena menjadi PMI ilegal atau tidak memiliki kemampuan kerja yang sesuai.
“Harapan kita, ketika tenaga kerja kita berangkat, mereka sudah dilengkapi dengan pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga, mereka tidak dikembalikan atau menjadi korban karena berangkat secara ilegal,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Kapolri juga mengingatkan akan potensi penyelundupan narkoba melalui jalur laut, termasuk pelabuhan. Ia meminta seluruh petugas di lapangan untuk tetap waspada dan terus melakukan patroli guna mencegah penyalahgunaan fasilitas pelabuhan.
“Di satu sisi, pembangunan pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi, pariwisata, dan perekonomian. Namun, jangan sampai disalahgunakan oleh oknum atau kelompok tertentu yang dapat merugikan bangsa kita, khususnya masyarakat Batam,” katanya.
“Polri siap untuk mengawal, menjaga, dan mengamankan seluruh rencana serta program investasi yang dilaksanakan di wilayah Batam,” pungkasnya.
Sumber: Divisi Humas Polri