Breakingnewsjabar.com – Jakarta | PT Fast Food Indonesia Tbk, perusahaan yang menaungi jaringan restoran waralaba KFC Indonesia, mencatat kerugian bersih sebesar Rp 557,08 miliar hingga kuartal III tahun 2024. Laporan ini diungkapkan melalui laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2024, yang diunggah di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia. Selasa (12/11/2024)
Dalam laporan tersebut, manajemen KFC Indonesia menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan kerugian besar ini. Pertama, perubahan kebiasaan konsumsi masyarakat pasca-pandemi, di mana semakin banyak konsumen beralih ke layanan makan di rumah atau memilih makanan cepat saji yang lebih terjangkau. Kedua, kenaikan biaya operasional, terutama dalam hal sewa properti dan bahan baku, yang turut membebani keuangan perusahaan.
Kondisi ini memaksa KFC Indonesia untuk menutup sejumlah gerai yang tidak lagi menguntungkan. Selain itu, perusahaan juga mengambil langkah drastis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan guna menekan biaya operasional lebih lanjut. Manajemen KFC Indonesia menyampaikan, langkah ini adalah bagian dari strategi restrukturisasi untuk memperbaiki kinerja perusahaan ke depannya.
Meski demikian, perusahaan tetap berusaha menjaga layanan kepada pelanggan dengan memfokuskan operasional pada gerai-gerai yang lebih efisien dan strategis. KFC Indonesia juga akan terus mengembangkan inovasi dalam produk serta layanan digital, seperti layanan pemesanan daring, untuk menarik kembali minat konsumen dan menyesuaikan dengan tren konsumsi yang berubah.
Seiring dengan berbagai upaya ini, manajemen berharap bisa memperbaiki kinerja keuangan dan menstabilkan kondisi perusahaan di masa mendatang. Namun, dengan tekanan biaya yang semakin meningkat dan perubahan perilaku konsumen, tantangan besar masih harus dihadapi oleh KFC Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.
Selanjutnya : https://www.youtube.com/watch?v=KbX6Q3sK248