Breakingnewsjabar.com – JATINANGOR | Pengolahan sampah menjadi sangat penting seiring bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan meningkatnya sampah organik. Salah satu pengolahan sampah organik yaitu dengan menggunakan maggot, khususnya larva Black Soldier Fly (BSF). Selain manfaat lingkungan, budidaya maggot juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Maggot yang telah dewasa dapat digunakan sebagai pakan alternatif bagi ternak seperti ayam, bebek, ikan, dan burung, sehingga membantu mengurangi biaya pakan konvensional. Maggot juga kaya akan protein dan nutrisi, menjadikannya pakan berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ternak.
Sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang telah didapatkan, kelompok mahasiswa ITB yang tergabung dalam Environmental Heroes (ENVRZ!) Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan Institut Teknologi Bandung (KMIL ITB melakukan pengabdian masyarakat berupa pembangunan rumah maggot di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Senin-Selasa (18-20/11/2024). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Desa Sayang. Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan meliputi pembangunan rumah maggot dan pelatihan budidaya maggot.
Rumah maggot yang dibangun, dirancang untuk dapat melayani timbulan sampah organik sekurangnya 1 RT hingga 2 RT. Pada rumah maggot ini didesain dengan mempertimbangkan seluruh aspek kebutuhan proses budidaya maggot itu sendiri. Rumah maggot tersebut terdiri dari rak untuk tempat wadah maggot berusia 5-14 hari (sudah panen), dan bagian bawah pada rak terdapat wadah untuk maggot dewasa bertransformasi menuju pupa dan menghitam.
Selain itu, rumah maggot didesain menjadi 2 bagian. Bagian pertama menyerupai rak berfungsi sebagai tempat penyimpanan bak/baskom berisi maggot yang aktif mendegradasi sampah sisa makanan. Sedangkan di bagian satunya berfungsi untuk insectarium yang berfungsi sebagai sarang lalat BSF untuk tumbuh dan bertelur.
Tak hanya pembangunan rumah maggot, dilakukan pula pelatihan budidaya dan pemanfaatan Maggot Black Soldier Fly (BSF). Pelatihan ini dilakukan dengan calon pengadopsi maggot itu sendiri, yakni pembudidaya unggas bebek dan ayam di Desa Sayang, Jatinangor. Pelatihan ini menjelaskan terkait siklus hidup BSF dan manfaat ekonomi sirkularnya, serta sesi praktik berupa demonstrasi teknik budidaya, pengelolaan kandang, hingga proses panen maggot.
Meskipun berukuran relatif kecil, rumah maggot ini diharapkan menjadi model percontohan yang dapat diterapkan di RT lainnya. “Pembangunan rumah maggot ini memiliki skala kecil. Kami berharap dengan adanya pembangunan rumah maggot ini bisa menjadi percontohan untuk RT RT lainnya dalam mengelola sampah nantinya”, ujar Wakil Ketua ENVRZ ITB, Raihan Aqeel.
Sumber : itb.ac.id