Breakingnewsjabar.com – BEKASI | Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dirtipid PPA PPO) Bareskrim Polri menggelar kegiatan edukatif bertajuk Rise and Speak dalam suasana ngabuburit bersama santri di Pondok Pesantren Islam El Nur El Kassyaf, Bekasi, pada Rabu (19/3). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para santri tentang pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, pencegahan kekerasan, serta bahaya perdagangan manusia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pimpinan pondok pesantren, KH. Ahmad Kholid Dawam, Lc, M.Hum., dan Ummi Nyai Hj. Sari Damayanti, SE, ST, SH, MT, serta perwakilan Polres Kabupaten Bekasi, Kompol Endang Longla, dan Kapolsek Tambun Utara, Kompol Huriyanti. Sebanyak 1.300 santri dan santriwati turut berpartisipasi dengan antusias.
Dalam sambutannya, Kabag SDM Polres Metro Bekasi, Kompol Endang Longla, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para santri dalam program ini.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi wadah edukasi bagi santri tentang pentingnya melindungi perempuan dan anak. Semoga materi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi para santri dan pengasuh pondok pesantren,” ujarnya.
Direktur Dirtipid PPA PPO Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Dr. Nurul Azizah, menekankan pentingnya peran kepolisian dalam menangani kasus kekerasan dan perdagangan manusia, khususnya terhadap kelompok rentan seperti perempuan dan anak.
“Kami hadir untuk memastikan setiap individu, terutama perempuan dan anak, mendapatkan perlindungan maksimal. Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW mengajarkan untuk bersikap lembut dan saling menghormati,” jelasnya.
KH. Ahmad Kholid Dawam, pimpinan pondok pesantren, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan komitmennya dalam membentuk karakter santri agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama.
“Santri di sini telah dididik untuk tidak melakukan kekerasan dan berani berbicara jika mengalami perlakuan yang tidak pantas. Seperti sabda Rasulullah, orang yang memberi kasih sayang akan mendapatkan kasih sayang dari Allah,” tuturnya.
Kasubdit II Dirtipid PPA PPO Bareskrim Polri, KBP Ganis Setyaningrum, menyoroti pentingnya pendidikan moral dan mental bagi generasi muda.
“Kami berharap para santri dapat menjadi pemimpin masa depan yang sukses, lahir dari tekad kuat dan kemampuan menghadapi tantangan,” katanya.
Sementara itu, Kanit 5 Subdit II Dittipid PPA PPO Bareskrim Polri, AKBP Ema, menjelaskan tiga jenis kekerasan terhadap anak, yaitu fisik, psikis, dan seksual.
“Santri harus lebih berhati-hati dalam menggunakan handphone. Jangan ragu untuk melapor jika mengalami kekerasan, baik kepada guru maupun orang tua,” pesannya.
Brigjen. Pol. Dr. Nurul Azizah juga memberikan peringatan khusus terkait modus perdagangan manusia yang sering menargetkan kalangan muda dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri.
“Jangan mudah tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri yang menjanjikan gaji tinggi tanpa prosedur resmi. Pastikan untuk memeriksa legalitas tawaran tersebut melalui jalur resmi, seperti kementerian atau lembaga terkait, agar tidak menjadi korban perdagangan manusia,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran para santri terhadap perlindungan diri semakin meningkat. Mereka juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, serta lebih waspada terhadap ancaman perdagangan manusia.
Sumber: Divisi Humas Polri