Breakingnewsjabar.com – Salah satu tokoh senior Jawa Barat, Eka Santosa, yang juga mantan Ketua DPRD Jawa Barat, memberikan pandangannya terhadap gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat saat ini, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Menurutnya, gaya kepemimpinan KDM sangat berbeda dibandingkan dengan para gubernur Jawa Barat dari era awal kemerdekaan hingga reformasi.
Pernyataan ini disampaikan karena Eka mengenal baik seluruh tokoh pemimpin Jabar terdahulu. “Saya kebetulan mengenal baik mantan gubernur Jabar dari awal kemerdekaan sampai sekarang. Dengan KDM pun saya sudah lama mengenalnya sejak ia menjadi Wakil Bupati Purwakarta,” ujar Eka Santosa, yang kini aktif memimpin LSM Gerakan Hejo, dalam keterangannya kepada Tribunjabar.id , Selasa (6/4/2025).
Eka mengungkapkan bahwa ia belajar banyak dari mantan Gubernur Jabar Mohamad Sanusi Hardjadinata, yang menjabat pada periode 1951-1957. Menurutnya, Sanusi adalah sosok yang cerdas, karismatik, dan memiliki integritas tinggi. Selain itu, ia dikenal sebagai pemimpin yang lembut namun tegas. “Haji Sanusi ini selain pintar, kasep, memiliki intelektual tinggi, lemah lembut tapi juga tegas. Saya sangat mengenal dan berguru kepada Haji Sanusi,” kata Eka.
Selanjutnya, Eka menyebut Letjen Purn Haji Mashudi, Gubernur Jabar periode 1960-1970. Meskipun berasal dari kalangan militer, Mashudi dikenal humanis dan memiliki idealisme kuat. “Beliau juga dikenal sebagai tokoh Pramuka. Kepemimpinan di Jabar saat itu sangat memegang teguh idealisme,” tambahnya.
Eka juga menyoroti sosok almarhum Letjen Purn Solihin GP, Gubernur Jabar periode 1970-1975. Menurutnya, Solihin GP adalah pemimpin dengan integritas tinggi dan konsep pembangunan yang mumpuni. Ia dikenal sederhana dan peduli terhadap lingkungan melalui program “Rak Gan Tang” (Gerakan Gandrung Tatangkalan), yang fokus pada penghijauan gunung dan hutan.
Mantan Ketua Kwarnas Pramuka ini juga menyinggung Mayor Jenderal Purn Aang Kunaefi, Gubernur Jabar periode 1975-1985. Aang dikenal dengan filosofi “Lima-Ur” untuk membangun persatuan: Akur jeung badan sakujur; Akur jeung batur sakasur; Akur jeung batur sadapur; Akur jeung batur salembur; dan Akur jeung batur sagubernur.
Selanjutnya, ada Yogie S Memet, perwira tinggi TNI yang pernah menjabat sebagai Dankopasus. Yogie dikenal tegas dan humanis serta berhasil membawa Jabar meraih gelar Adipura. Ia juga memiliki program “Tibmantra” (tertib, aman, sejahtera) dan pernah menjabat sebagai Mendagri.
Eka juga menyebut Mayjen Purn Nana Nuriana, Gubernur Jabar periode 1993-2003, yang dikenal dengan program pro-rakyat “DAKABALAREA” selama krisis moneter. Program tersebut bertujuan untuk memastikan rakyat tetap bisa makan (Daka) dan anak-anak tetap bisa sekolah (Balarea). Selain itu, Nuriana juga memajukan santri melalui program “Santri Raksa Desa.”
Berikutnya, Eka menyinggung Danny Setiawan, Gubernur Jabar periode 2003-2008, yang dikenal mampu membangun komunikasi baik dengan DPRD Jabar. Kemudian, ia menyebut Ahmad Heryawan dan Ridwan Kamil. Menurutnya, keduanya memiliki gaya komunikasi yang baik dan tegas. Namun, Eka menyayangkan sikap Ridwan Kamil yang dianggap membawa “gerbong tim” yang kemudian terlibat dalam kasus di perbankan daerah.
Terakhir, Eka memberikan kritik terhadap gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi. Ia menilai KDM lebih sering membuat konten di media sosial daripada fokus pada regulasi nyata. “Tunggu saja gaya kepemimpinan seperti itu yang selalu membuat konten tapi belum ada regulasi yang dibuat. Contohnya, menegur Bupati Indramayu Lucky Hakim melalui TikTok. Kenapa harus melalui media sosial? Bukankah bisa langsung berkomunikasi?” kata Eka.
Eka juga menyoroti aksi KDM turun ke sungai untuk membersihkan sampah, yang dianggap pencitraan semata. “Sebagai gubernur, bukan begitu caranya. Harusnya bagaimana membuat regulasi yang kuat agar sampah dapat dikelola dengan baik,” tambahnya.
Eka pun menantikan kebijakan nyata dari KDM, termasuk evaluasi terhadap Jaswita, BUMD yang diduga melanggar aturan lingkungan. “Jelas-jelas BUMD di bawah Pemprov Jabar telah melakukan pelanggaran lingkungan. Berani tidak, Dedi Mulyadi mengevaluasi Jaswita?” pungkasnya.
Sumber: https://jabar.tribunnews.com/2025/04/08/gaya-kepempimpinan-dedi-mulyadi-dibandingkan-para-gubernur-jabar-terdahulu-ini-kata-eka-santosa